Sunday, January 10, 2010

La Tahzan...

Title di atas membawa maksud 'Jangan Bersedih". Kehadiran blogppost kali ini, adalah rentetan dari kesudahan aku membaca sebuah buku yang bertajuk "La Tahzan", hasil nukilan Dr. 'Aidh al-Qarni. Maka bahagian2 pada artikel di bawah diambil dari buku tersebut. Hatiku cukup tersentuh dengan apa yang dipaparkan. Mungkin boleh dikongsikan bersama.


Kata pengantar dari penulis:
"Saya menulis buku ini untuk siapa saja yang senantiasa merasa hidup dalam bayang-bayang kegelisahan, kesedihan dan kecemasan, atau orang yang selalu sulit tidur dikarenakan beban duka dan kegundahan yang semakin berat menerpa. Dan tentu saja, siapa di antara kita yang tidak pernah mengalami semua itu?Dalam buku ini saya sengaja menukil ayat-ayat Allah, bait-bait syair, pengalaman dan 'ibrah, catatan peristiwa dan hikmah, serta pelbagai perumpamaan dan kisah-kisah. Dari semua itu, saya sengaja mengambil kesimpulan dari orang-orang shaleh sebagai penawar hati yang lara, penghibur jiwa tercabik, dan pelipur diri yang sedang dirundung duka cita.
Buku ini akan mengatakan kepada Anda, "Bergembiralah dan berbahagialah!" atau "Optimislah dan tenanglah!" Bahkan, mungkin pula ia akan berkata, "Jalani hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dankeriangan!"

Buku ini berusaha meluruskan berbagai kesalahan yang terjadi akibat penyimpangan terhadap fitrah saat berinteraksi dengan sunnah-sunnah Allah,sesama manusia, benda, waktu dan tempat."

TERIMALAH SETIAP PEMBERIAN ALLAH DENGAN RELA HATI, NESCAYA ANDA MENJADI MANUSIA PALING KAYA

Jika Anda ingin bahagia, maka terimalah dengan rela hati bentuk perawakan tubuh yang diciptakan Allah untuk Anda, apapun kondisi keluarga Anda, bagaimanapun suara Anda, seperti apapun kemampuan daya tangkap dan pemahaman Anda, serta seberapapun penghasilan Anda. Bahkan, kalau ingin meneladani para guru sufi yang zuhud, maka
sesungguhnya mereka telah melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar apa yang disebutkan itu. Mereka selalu berkata, "Seyogyanya Anda senantiasa tetap senang hati menerima sesedikit apapun yang Anda miliki dan rela dengan segala sesuatu yang tidak Anda miliki.

"Bahkan, semua nabi dan rasul Allah adalah pernah menjadi penggembala kambing. Dan, meskipun mereka termasuk manusia-manusia pilihan Allah dan sebaik-baik manusia, pekerjaan mereka pun tak jauh beda dengan manusia pada umumnya. Nabi Daud adalah seorang tukang besi,Nabi Zakaria seorang tukang kayu, dan Nabi Idris seorang tukang jahit.

Kita tahu bahwa mereka adalah orang-orang pilihan. Ini mengisyaratkan bahwa harga diri Anda ditentukan oleh kemampuan, amal salih, kemanfaatan, dan akhlak Anda. Karena itu, janganlah Anda bersedih dengan wajah yang kurang cantik, harta yang tak
banyak, anak yang sedikit, dan rumah yang tak megah! Singkatnya,terimalah setiap pembagian Allah dengan penuh kerelaan hati.

{Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.}(Az-Zukhruf : 32)


BERSEDIH: TAK DIAJARKAN SYARIAT DAAN TAK BEMANFAAT
Bersedih itu sangat dilarang. Ini ditegaskan dalam firman Allah yang berbunyi,

{Dan, janganlah kamu bersikap lemah dan jangan (pula) bersedih hati.}
(QS. Ali 'Imran: 139)

"Janganlah bersedih atas mereka" (kalimat ini disebut berulangkali dalam beberapa ayat al-Quran) dan,{Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah selalu bersama kita.}
(QS. At-Taubah: 40)

Adapun firman Allah yang menunjukkan bahwa kesedihan (bersedih)itu tak bermanfaat apapun adalah,{Niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedihhati.}
(QS. Al-Baqarah: 38)

Bersedih itu hanya akan memadamkan kobaran api semangat,meredakan tekad, dan membekukan jiwa. Dan kesedihan itu ibarat penyakit demam yang membuat tubuh menjadi lemas tak berdaya. Mengapa demikian? Tak lain, karena kesedihan hanya memiliki daya yang menghentikan dan bukan menggerakkan. Dan itu artinya sama sekali tidak bermanfaat bagi hati. Bahkan, kesedihan merupakan satu hal yang paling disenangi
setan. Maka dari itu, setan selalu berupaya agar seorang hamba bersedih untuk menghentikan setiap langkah dan niat baiknya. Ini telah diperingatkan Allah dalam firman-Nya,

{Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan supaya orang-orang mukmin berduka cita.}
(QS. Al-Mujadilah: 10)


TUNGGULAH JALAN KELUAR

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi disebutkan:
"Sebaik-baik ibadah adalah menunggu jalan keluar."

{Bukankah subuh itu sudah dekat?}
(QS. Hud: 81)

Cahaya fajar bagi orang-orang yang ditimpa kesedihan itu telah menyeruak, maka jelanglah pagi dan tunggulah kemenangan dari sang penakluk. Orang Arab berkata, "Jika seutas tali sudah sangat meregang, niscaya ia akan segera putus! Artinya: Jika persoalannya sudah kritis, maka tunggulah jalan keluar.

Allah berfirman,
{Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.}
(QS. Ath-Thalaq: 2)

{Dan, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahalanya.}
(QS. Ath-Thalaq: 5)

{Dan, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.}
(QS. Ath-Thalaq: 4)

Salah seorang penyair berkata,

Betapa banyak jalan keluar yang datang setelah rasa putus asa
dan betapa banyak kegembiraan datang setelah kesusahan.
Siapa yang berbaik sangka pada Pemilik 'Arasy dia akan memetik
manisnya buah yang dipetik di tengah-tengah pohon berduri.


Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan: "Aku sesuai sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, maka ia bebas berprangsaka apa saja kepada-Ku."

Allah berfirman,
{Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi tentang keimanan mereka dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada La Tahzan
Ini adalah takdir maka celalah aku atau tinggalkan semua takdir akan berjalan walau terhadap lubang jarum. Jangan Bersedih, Tunggulah Jalan Keluar!

(Para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkanlah orang-orang yang Kami
kehendaki.}
(QS. Yusuf: 110)

{Maka, sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kernudahan.}
(QS. Al-Insyirah: 5-6)


Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat harta yang tersimpan di almari-anda yang indah, di istana-istana anda yang megah, dan di dalam kebun-kebun Anda yang hijau itu hanya akan menambah kecemasan dan kesedihan Anda saja. Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat ubat yang diberikan dokter, dijual di farmasi, dan diagnosa seorang dokter tidak akan pernah membahagiakan diri Anda. Apalagi bila Anda masih menanamkan kesedihan dalam hati, menggantungkan kesedihan di dalam kedua kelopak mata, membiarkan diri Anda untuk dimasuki kesedihan itu, dan
menyusupkannya di bawah kulit, maka semua itu hanya akan sia-sia.

Jangan bersedih; karena Anda masih memiliki doa, Anda boleh bersimpuh di depan pintu-pintu Tuhan Yang Maha Kuasa, dan Anda dapat memperoleh ketenangan di depan pintu-pintu Sang Raja Diraja. Anda juga masih memiliki waktu sepertiga akhir malam dan masih memiliki waktu untuk menempelkan dahi ke tanah, alias bersujud.

Jangan bersedih; karena Allah telah menciptakan bumi dengan segala isinya, telah menumbuhkan taman-taman yang memberikan pemandanganindah, kebun-kebun yang berisi tumbuh-tumbuhan yang indah, rimbun dan taman-taman dengan tumbuh-tumbuhan yang indah untukmu, kurma-kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, bintan-gbintang yang bercahaya, hutan belantara, dan sungai-sungai. Namun Anda
bersedih!

Jangan bersedih; karena Anda masih dapat minum air yang jernih,menghirup udara yang segar, berjalan di atas kedua kaki tanpa menggunakan alas kaki, dan Anda juga masih dapat tidur pada malam hari dengan nyenyak.

1 comment: